diaryhatiku!
Minggu, 27 Mei 2012
Rahasia Willoga
Namanya Willoga Rudiatmaja. Dia cowok belasteran yang bisa meluluh lantakan hati seorang cewek melalui tatapan mata dinginnya yang misterius. Siapa yang tak kenal cowok yang akrab di panggil dengan nama beken "Oga" ini? Kayanya satu sekolah tau deh! Jangankan satu sekolah,luar sekolah aja banyak cewek yang naksir berat sama dia. Biar Gue definisikan sosok seorang Oga.
Kalau disuruh kasih nilai dari 0-10. Gue kasih nilai 9 deh buat kegantengannya. Wajahnya itu loh,bisa bikin cewek yang melihat dia dalam radius 5 km aja sampai mimisan 3 ember (lebay). Belum lagi kalau dia senyum. Haduh,sumpah gak nahan banget gigi gingsulnya itu loh! (Oga,gingsulmu mengalihkan duniaku!).
Kalau dari segi penampilan. Gue kasih dia nilai 9 juga deh. Habis,dengan tinggi badan 175 dan berat 67, dia bener-bener "perfect" abis (Artis korea lewat. :p). Apalagi dengan gaya jalannya yang penuh pesona itu,bisa bikin jantung deg degan dengan kecepatan 100 km/jam. Pokoknya gaya dia itu cowok abis. Satu lagi yang perlu kalian tahu! Oga itu anak pengusaha kaya. Dia itu sudah punya Cafe sendiri yang di dapat waktu dia ulang tahun ke-11. Dengan pengertian,itu Cafe sebagai hadiah ulang tahunnya (gilaaaa bener).
Nah,pasti kalian bertanya-tanyakan kenapa gue gak kasih dia nilai sempurna alyas 10 saja? Toh,dia sudah terlihat sempurna banget. Hmmmmmmm, alasannya karena gue tahu,manusia itu gak ada yang sempurna. Kesempurnaan itu hanya menjadi milik Sang Kuasa. Gue benerkan?
Nah,gue mau berbagi kisah nie. Tentang rahasia seorang Willoga Rudiatmaja. Sebelum itu kalian harus percaya dulu sama teori yang mengatakan "MAKHLUK CIPTAAN TUHAN TIDAK ADA YANG SEMPURNA". Wajib percaya deh! Karena bagi seorang Willoga pun,kesempurnaan itu tidak ada padanya!
Jadi begini ceritanya,,,,,
*
"Udah lebih 30 menit,nie!" Gerutuku melihat jam tangan pink yang baru saja aku beli.
Hari itu,aku diajak ketemuan sama Oga di Cafe miliknya. Entah ada apa. Saat aku tanya "Memangnya ada apa?" dia hanya menjawab "Rahasia!".
Huh,udah main rahasia-rahasiaan. Telat lagi!
Aku mencoba bersabar. Celengukan aku melihat kesana kemari.
Kok sepi yah? Aneh! Biasanya kan rame. Payah,ahhh. Gak bisa cuci mata! Ujar ku dalam hati.
Disaat aku akan memfokuskan pandangan menembus kaca pengganti dinding Cafe,mobil sedan sport berwarna hitam terlihat sedang diparkir.
Beberapa detik kemudian,keluarlah dari mobil itu seorang cowok tampan,berkulit wajah bersih dan mulus dengan rambut cepak ala artis hollywood. Tatapannya menangkap tatapan ku. Kami saling pandang untuk sesaat. Tapi seperti biasa,hanya ada suasana dingin pada mata berlensa biru itu.
Aku alihkan pandangan sembarang saja.
"Sorry,gue telat!" Suara khas serak-serak basa Oga terdengar begitu dekat disampingku.
Aku mencibir,"Gak apa-apa. Gue udah biasa kok disuruh nunggu!"
Ogai tertawa kecil. Tawanya begitu renyah. Membuatku semakin terhipnotis pada pesonanya.
"Eh,udah pesen?"
"Udah,tuh!" Jawabku melirik secangkir kopi yang sudah habis setengahnya.
"Oh!" Ujarnya datar.
"Ada apa,sih?"
"Ada apa,apanya?" Oga balik bertanya bingung.
"Maksud lo ngajak ketemuan." Jawabku sedikit kesal.
"Bukannya,biasanya juga kita suka ketemuan! " Nada bicaranya santai sekali.
"Ih,nyebelin!" Geramku.
"Haduh,jangan marah-marah gitu dong my princess! Kaya yang gak ikhlas aja ketemu sama aku!" Canda Oga diakhiri dengan senyuman nakal.
"My princess?" Ujarku jual mahal.
"Iyah dong!" Goda Oga lagi sambil mengedipkan sebelah matanya.
Aduhhh,please deh Oga. Jangan buat gue GR,ahh. Udah mau terbang nie hidung!
"Ta,lo kenapa? Kok senyum-senyum sendiri?"
"Heh,apa? Eh,enggak kok,gak apa-apa!" Jawabku kikuk.
"Kok dia belum dateng,yah?" Oga melirik kearah pintu masuk.
"Belum dateng,siapa?"
"Itu,,dia!"
"Dia siapa?" Tanyaku heran.
"Hmmmm,rahasia." Ucapnya santai.
Ihhhh,dasar cowok nyebelin. Main rahasia-rahasiaan lagi!
"Bentar lagi kali,yah!"
"Mungkin." Kataku ketus.
Oga melirikku,lebih tepatnya kearah tanganku.
"Jam tangan baru nie,yehh!" Kata-katanya terdengar meledek.
"Kenapa? Mau? Makanya beli dong!"
"Gak,ahh. Ngapain beli mulu? "
"Huhhh.." Jawabku.
"Hey,udah nunggu lama?" Sapa seseorang dibelakangku.
Aku menoleh.
Waduh,siapa nie? Kok ganteng banget? Pasti temen Oga. Tebakku dalam hati.
"Gak,kok. Aku juga baru dateng!" Jawab Oga kepada laki-laki yang memakai polo shirt merah dihadapanku.
"Oh,bagus deh!" Ujarnya lega seraya tersenyum kepadaku.
Aku membalas senyuman itu dengan canggung.
"Kamu pasti Rita,yah. Temen Oga sejak kelas 1 SMA kan?"
"I,i,iyah. Kok tau?" Jawabku gugup.
"Oga sering cerita aja!" Jawab laki-laki itu santai.
Aku melirik Oga dengan tatapan mengancam.
Awas loh,Oga kalau menceritakan yang macam-macam tentang gue!
"Eh,kenalan dulu dong!" Kata Oga.
"Panggil aja Sam!" Kata laki-laki itu.
"Rita." Kami saling berjabat tangan.
"Wah,kamu orangnya asyik yah!" Puji Sam.
"Akh,biasa aja!" Jawabku merendah.
"Oga sering cerita loh. Kamu itu katanya cerewet,terus suka marah-marah,............"
Kami bertigapun hanyut dalam obrolan seputar diri sendiri. Saling meledek,saling memuji dan saling memberi masukkan.
Tapi entah mengapa aku menemukan kejanggalan dalam suasana akrab bersama Sam dan Oga. Aku beberapa kali melihat senyum malu-malu dari Oga,setiap kali dirinya dipuji-puji oleh Sam. Sam juga melihat Oga dengan tatapan mesra.
Haduh,ada apa ini? Kok gue jadi merinding yah!
Dan betapa semakin ngerinya aku,saat melihat tangan Oga di genggam erat oleh Sam.
Jangan-jangan.....................
".......Nah,jadi Oga itu emang orangnya jual mahal banget." Sam mengakhiri pendapatnya tentang Oga.
"Heh? Gitu yah?" Ucapku kikuk.
Sam dan Oga pun heran melihat kekikukan yang terjadi padaku. Mereka berdua lalu saling menatap satu sama lain.
Menyaksikan itu,aku jadi semakin yakin terhadap dugaan kalau Oga......
"Ta,mungkin saatnya gue jujur sama lo!!" Kata Oga berhati-hati.
Aku tersenyum miris.
Oga menghela napas, "Ta,lo taukan kalau gue itu dingin sama yang namanya perempuan?"
Aku mengangguk.
"Tapi gue suka beri alasan kemereka,kalau gue udah punya pacar,kan?"
Aku mengangguk lagi.
"Dan gue selalu bilang sama lo. Kalau gue punya rahasia yang semua orang gak tau termasuk lo?"
"I,,iii,iiiyah!" Jawabku seakan berbisik.
"Nah,rahasia itu berhubungan dengan pacar gue." Suara Oga terdengar berat.
"Lalu?" Tanyaku.
Oga menatap Sam,seakan-akan menanyakan sesuatu. Entah apa,aku sendiri juga tidak mengerti arti anggukkan dari Sam kepada Oga.
Oga menatapku lekat-lekat, "Sam pacar gue!"
Aku terbelalak kaget. Ekpresiku dengan mulut menganga parah dan mata melotot.
Suasana menjadi hening seketika.
"Ja,,ja,,jad,jadi lo???" Kataku terbata-bata,masih berusaha mengendalikan emosi.
"Aku gay!" Jawab Oga tegas.
"Rita,aku tau kamu pasti masih belum bisa menerima semua ini. Tapi Oga harus jujur sekarang sama kamu. Oga gak mau terlambat memberitahukan ini,karena dia tau kalau kamu ada rasa sama dia. Ini semua karena Oga sayang sama kamu. Dia gak mau menyakiti kamu!" Jelas Sam panjang lebar.
"Gue sayang sama lo,Ta. Jadi gue gak mau semuanya terlambat. Lebih baik lo tau sekarang kalau gue gay. Karena gue gak mau lo sakit hati,disaat cinta lo sudah sangat besar untuk gue." Oga menatapku dalam-dalam.
Aku terpaku. Diam tak bergerak sama sekali. Perasaanku campur aduk.
"Terserah lo,Ta. Apa lo masih mau berteman sama orang seperti gue. Yang jelas gue tahu,gue emang gak sempurna. Karena gue gak akan pernah memiliki kesempurnaan itu. Inilah rahasia gue,Ta. Inilah kekurangan gue. Gue gay,Ta."
Sam menggenggam tangan Oga,seakan memberikan kekuatan kepadanya
".................................." Aku masih saja terdiam.
"Makhluk ciptaan Tuhan itu gak ada yang sempurna ,Ta. Dan inilah gue dengan kekurangan gue. Gue akui,kesukaan gue terhadap sesama jenis merupakan kekurangan gue."
".................................."
"Gue sayang lo,Ta."
Kata-kata itu yang masih terngiang ditelingaku walupun sekarang Oga dan Sam sudah berlalu pergi. Mereka meninggalakanku dalam ketidak mengertian. Namun harus aku akui. Kata-kata Oga memang benar.
Dia benar: "Makhluk ciptaan Tuhan itu gak ada yang sempurna ,Ta. Dan inilah gue dengan kekurangan gue."
Langganan:
Komentar (Atom)